Washington - Dengan gerak refleksnya yang cepat, Presiden AS George W Bush mampu menghindari dua kali lemparan sepatu yang dilakukan Muntazar al-Zaidi. Banyak yang memuji Bush karena kesigapannya itu meski usianya telah lanjut.

Namun seorang pakar keamanan nasional AS justru menyesalkan tindakan Bush yang menghindar dari lemparan sepatu tersebut. Menurut Kathleen Troia McFarland, Bush seharusnya menangkap kedua sepatu Zaidi dan melemparkannya kembali ke arah wartawan Irak itu.

"Saya hanya berharap Presiden Bush, yang merupakan atlet hebat, harusnya menangkap sepatu-sepatu itu dan melemparkannya lagi ke Mr. al-Zaidi, dan bukannya menghindari lemparan itu," tutur pakar keamanan nasional AS itu seperti dikutip Fox News, Rabu (17/12/2008).

McFarland mengaku penasaran apakah Zaidi menginginkan Irak kembali ke masa-masa rezim Saddam Hussein dulu. "Bisakah Anda bayangkan apa yang akan dilakukan Saddam jika reporter itu melempar sepatu padanya?" tulis McFarland dalam The Fox Forum.

"Reporter itu pasti akan ditembak mati di tempat dan tubuhnya diberikan untuk dimakan anjing-anjing," cetus McFarland.

Salameh Nematt, mantan Kepala Biro Washington untuk koran terkemuka Arab, Al Hayat, mengatakan, mengkritik Saddam bukanlah hal yang aman untuk dilakukan. Nematt menghabiskan sebagian besar karirnya di Yordania. Dia menulis tentang kebrutalan Saddam dari sana. Saddam pun memasukkan namanya dalam target untuk dibunuh, bersama para pembangkang Irak lainnya yang kabur ke Yordania. Nematt berhasil lolos dari cengkraman Saddam dan kemudian berkarir di Amerika.

Sebagian kalangan menyebut tindakan Zaidi semata-mata merupakan caranya berekspresi, sesuai kebebasan pers Irak. Diakui McFarland, perang Irak telah berlangsung terlalu lama dan telah memakan begitu banyak jiwa, baik di pihak Irak maupun AS.

"Namun sebelum terburu-buru mengecam Presiden Bush, janganlah kita lupa seperti apa Presiden Saddam Hussein sebenarnya. Dan jangan lupa bahwa pers yang bebas dan kebebasan berbicara, tidaklah gratis," tulis McFarland.

"Semua itu dibayar dengan nyawa-nyawa sesama warga negara dia dan saya," pungkas McFarland.(ita/iy)
sumber:detik.com

Related Posts by Categories



0 komentar