Obama Diminta ke Indonesia

Diposting oleh Mystery Kid | 02.37 | | 0 komentar »

WASHINGTON - Ketika berkampanye, presiden terpilih Amerika Serikat Barack Obama berjanji, dalam 100 hari pertama masa jabatannya akan melakukan kunjungan ke negara-negara Islam.

Kunjungan tersebut untuk menyampaikan pesan-pesan mengenai kebijakan Amerika Serikat (AS) yang baru terhadap dunia Islam.

Menurut Michael Fullilove dari Brookings Institute di Washington, Mesir, Turki, dan Qatar adalah negara-negara yang mungkin akan disinggahi Obama. Namun, lanjut Fullilove, Indonesia adalah negara mayoritas Islam yang paling pas bagi Obama untuk dikunjungi pertama kali.

"Memilih Indonesia akan mencerminkan keanekaragaman dan kekayaan Islam yang bertolak belakang dengan persepsi yang muncul selama ini, yang datang dari negara-negara Arab atau Timur Tengah," tulis Fullilove di New York Times edisi kemarin. Indonesia, menurut Fullilove, mampu dengan baik menata heterogenitas agama yang begitu beragam.

Dan kunjungannya ke Indonesia akan membantu Obama mengubah alur perdebatan di Barat mengenai Islam dan terorisme. "Indonesia juga menjadi contoh yang bagus karena rakyat Indonesia telah menjadi korban dan sekaligus pelaku serangan teroris, termasuk pengeboman Bali.

Pemerintah Indonesia adalah mitra penting dalam perang melawan terorisme," lanjut Fullilove. Dia menambahkan, dengan kunjungan ke Indonesia, Obama akan membuktikan bahwa dia memperhatikan demokrasi dengan serius jika dilihat dari demokrasi yang baru tumbuh di negara ini.

Selain itu, kehadiran Obama di Indonesia akan membantu menghalau pandangan anti-Amerika. "Siapa yang menyangka bahwa Amerika Serikat akan memilih seorang presiden yang pernah berjalan tanpa alas kaki di sawah-sawah dan mendengar suara azan di malam hari?" tulis Fullilove, direktur program isu global Lowly Institute di Sydney yang kini menjadi visiting fellow di Brookings Institute, Washington.

Pandangan Fullilove ini mendukung hasil polling yang dilakukan World Public Opinion kemarin yang menyebutkan bahwa pendekatan AS di Timur Tengah dan negara-negara Islam kurang mendapat simpati di seluruh dunia.

"Dukungan AS terhadap demokrasi di dunia Islam dianggap terbatas hanya pada pemerintahan yang bisa bekerja sama dengan AS dan semakin banyak yang yakin AS tidak serius berusaha membentuk negara Palestina," tulis hasil laporan ini.
sumber:okezone.com

Related Posts by Categories



0 komentar