Yogyakarta (Espos) Terungkapnya kasus penculikan dan kekerasan oleh Ananda Mikola dan artis Marcella Zalianty terhadap Agung Setiawan membuat warga Yogyakarta terhenyak.
Pasalnya, Agung Setyawan telah menipu sekitar 30-an warga Yogyakarta senilai Rp 2,6 miliar, dan raib setelah menjalani proses hukuman selama tujuh bulan di LP Wirogunan.
Tak tanggung-tanggung, korban penipuan Agung mulai dari sopir, pengusaha, kerabat Keraton, isteri Pangdam dan aktivis LSM. ”Dia itu penipu profesional, memang sangat lihai, kami semua seperti terhipnotis dengan tutur katanya yang halus,” kata Edy Prasetyo, sebagaimana dikutip dari tempointeraktif.com, Selasa, (9/12).
Menurut Edy, ada sekitar 20-an orang yang pernah meng-geruduk rumah Agung di Jalan Solo pada 2001 lalu karena tertipu oleh Agung Setiawan. Peng-geruduk-an itu kemudian berakhir di Pengadilan Negeri Yogyakarta dan Pengadilan Negeri Sleman karena tidak ada niat baik Agung untuk menyelesaikan utang-piutang itu.
Asisten Agung Setyawan, Lukas Sudarmadji, mengaku bekerja untuk Agung sejak 2000-2002 hingga kasus Agung bergulir di pengadilan. Lukas menyebut, di Pengadilan Negeri Yogyakarta, Agung divonis tiga tahun penjara. ”Setelah menjalani hukuman tujuh bulan, pengadilan memutuskan dia hanya terkena kasus perdata,” kata Lukas.
Total penipuan Agung menurut catatan Lukas sebanyak Rp 2,6 miliar. Lukas sendiri mengaku satu sepeda motor raib digadaikan oleh Agung.
Seorang pengusaha yang kenal baik dengan Agung Setyawan, WC, menjadi salah satu korban lainnya. Dari tangan WC, sertifikat rumah seluas 400 meter persegi digadaikan oleh Agung ke pihak orang Keraton Yogyakarta dengan nilai uang gadai Rp 100 juta. ”Sertifikat kami sekarang ada di tangan kerabat keraton, sementara kerabat keraton tertipu oleh Agung Rp 100 juta,” katanya, Selasa, (9/12).
Sementara Edy Prasetyo mengaku dirinya tertipu Rp 25 juta dan isterinya tertipu Rp 19 juta. Edy bahkan membawa bukti kopi dan tanda tangan Agung Setyawan dari beberapa kerabat Edy dengan total Rp 123 juta. Uang sebesar itu menurut pengakuan Edy dikumpulkan dari beberapa kerabatnya karena diiming-imingi proyek desain interior dengan total biaya miliaran rupiah.
Lukas mengaku, Agung berhasil mengumpulkan uang Rp 2,6 miliar karena mereka mendapatkan iming-iming sebanyak 10% dari uang yang dipinjam. ”Waktu itu kan bank hanya memberi 2%, sementara Agung menawarkan 10%, sehingga banyak yang percaya,” kata Lukas.
Agung, menurut Edy, adalah mantan peragawan Yogyakarta di tahun 1990-an.
Sumber:Koran solopos
____________________________
TErtarik dengan Artikel ini?!BAHAS RAME-RAME YUKK DI FORUM KITA

Related Posts by Categories